gak ada hal lain yang kuinginkan saat ini. cuman Bapak seorang yang ada di hatiku. Namanya tetap terlukis di dalam hatiku, terkhusus keluarga besar "Tarigan"
"Ramon Tarigan", lahir di Kuta Raya, 01 Maret 1958. dan engkau di panggil Tuhan begitu sangat cepat pak, hari Selasa, 21 Februari 2012 jam 8.15 pagi.
sedikit pun pak, aku tidak ingin melupakan semua kenangan manis yang bapak buat di hidupku. dan tak pernah terpikir kalau bapak cepat pergi meninggalkan kami. Pak, aku sangat merindukanmu saat ini. air mataku keluar deras menulis ini untukmu. seandainya bila bapak masih ada, maka kata2 yg kutulis ini ingin kukatakan kepadamu.
moment2 mulai mengetahui bapak kena kanker sampai engkau dipanggil tidak ingin kulewatkan sedikit pun. karna saat masa2 itu aku merasakan "hati yang sangat hancur". bulan september 2011 bapak didiagnosa kena kanker kelenjar getah bening stadium 2. itulah berita paling membunuhku pak, setiap hari aku berdoa supaya kankermu tidak menyebar. dengan penuh pengharapan aku berdoa, membaca alkitab yang menguatkanku agar aku beroleh kekuatan.
saat keluarga kita mendapat masalah ini, saat itu pula Tuhan percayakan angkatan 48 ke dalam tanganku. aku bingung pak, harus memimpin seperti apa, harus berbicara seperti apa. sedangkan ketakutan besar ada dalam diriku. aku berteriak setiap malam, "Tuhan, kenapa harus keluarga kami??".
setiap hari kulalui dengan penuh pengharapan, sgt berharap kalau diagnosa dokter itu salah. aku mengajukan ke mama supaya bapak di periksa ke dokter lain, sgt berkeinginan bila dugaan dokter itu salah. dokter kedua pun mengatakan hal yang sama. perasaan lega dan tenang saat mama telpon supaya aku natalan di medan saja, waww, begitu senangnya aku pak. aku akan bertemu bapakku kataku dalam hati. berdoa dan sangat berharap lagi, bila aku pulang maka bapak bisa fokus untuk kesembuhannya.
sesampainya di medan, muka ceria begitu bapak perlihatkan padaku, muka mu senyum menyambutku sesampai di rumah.. begitu terkejutnya aku pak kalo ternyata kanker sudah menyebar ke muka bapak, aku ingin menangis di hadapanmu, tetapi melihat engkau tersenyum aku menjadi kuat!
hari demi hari bapak lalui dengan berobat, dan setiap hari aku bertanya, "Bapak ngerasa sakit? ayo aku obatin pak?!" dan selalu bapak tanya "enggak kok, bapak ngak ngerasa sakit, liat nih bengkaknya uda berkurang, bapak udah banyak makan sekarang"....
padahal tengah malam aku bangun dan mendengarmu merintih di luar. aku sangat yakin engkau merasa sakit, tapi tidak pernah bapak perlihatkan di depan kami. mukamu selalu tersenyum..:) tidak hanya sampai disitu saja, saat aku disana mamaku cerita kalo selama bapak sakit, mamaku sudah berkali kali pendaharahan. aduhh Tuhan,, kataku ingin teriak dalam hati. aku stress dan selalu tanya Tuhan, kenapa harus keluarga kami??!!
tanggal satu januari ternyata adalah perbincangan kita yang terakhir,disitu engkau bercerita banyak, engkau memberikanku semangat dalam menggapai mimpi-mimpiku...bapak tanya kira2 aku kapan selesai, dgn penuh semangat aku bilang "setahun lagi pak, makanya bapak cepat sembuh ya". bapak cuman tersenyum, dan bilang "aku paling ganteng datang ke wisudamu"...
tanggal 2 januari, aku pulang ke bogor. saat aku berangkat ke bandara, engkau melambaikan tanganmu dengan senang mengijinkanku pergi...ternyata itu yang terakhir pak.
Retreat angkatan 48, berlangsung tanggal 9-11 februari 2012. aku masih ingat harinya, kamis jumat dan sabtu. hari dimana begitu sulit nya aku berkomunikasi dgn keluargku di rumah. ok kataku dalam hati, aku fokus menyelesaikan retreat ini sampai selesai. retret berlangsung dan berjalan dengan baik, saat pulang dr tempat retret, aku ingin menceritakan kabar baik ini untuk bapak dan mamaku. saat itu pun mereka masih sulit dihubungi..hatiku sangat was was..
besoknya, hari minggu aku membuka facebook adeku lyly. tanganku bergerak ke bawah, mengikuti alur layar wall facebooknya dan tanganku berhenti tepat pada salah satu statusnya. isinya :
"cepat sembuh Ayah,
Jangan menangis lagi
doaku selalu menyertaimu"
aku kaget dan sangat sedih karena ini, aku gak pernah liat Bapak menangis, mengetahui dia menangis berarti bapak uda ngerasa sakit banget, pikirku. saat itu juga aku menghubungi setiap saudara ku di medan. ya.. akhirnya aku bisa berbicara langsung dengan mamaku, suaranya begitu ketakutan, terbata bata, dan tidak tau ingin berbicara apa... dan aku dengan sabar sambil menahan diri untuk tidak menangis.
kataku : "mak, gimana kabar Bapak?" dengan berulang kali aku menanyakan pertanyaan yg sama.. dan akhirnya mama pun menjawab "bapakmu udah gak bisa dengar apa2 lagi nak, kankernya uda menjalar kemana mana..kami sudah 2 minggu ini di rumah sakit lagi!"
ya Tuhan, hancurnyaa aku.. kataku lagi, "mak, kasi telponnya ke Bapak, aku pengen ngomong sama Bapak!".. sesaat kemudian aku mendengar suara Bapakku, "halo..halo..halo.."
"halo pak, pak, pak..." aku berusaha ceria saat itu, bertanya bertanya banyak hal, tapi sayang.. semua pertanyaanku tidak sesuai dengan jawaban bapakku, ternyata benar, dia gak bisa dengar apa2 lagi. aku matikan hp dan menangiss..
selama 2 minggu terhitung tau bapak balik ke rumah sakit lagi, dosenku menyuruhku mengumpulkan proposal penelitian tgl 20 februari, hari senin. alhasil aku gak bisa kerjain apa2 lagi, gak bisa fokus ! dan niatnya ingin ke LSI ngerjain proposal tapi sampai disana aku hanya bisa menangis mengingat bapakku. benar2 hanya "ketakutan" dalam diriku...satu kata pun tidak ada tertulis di depan Microsoft word. yang ada hanya Bapak dan air mata.
aku takut kehilangan Bapakku.
berdoa saja pun aku udah gak berani pak, selama di kostan atau di luar, aku hanya terbayang masa2 indah bersama dengan bapakku. dari aku kecil sampai sekarang hanya teringat dgn senyummu, tawamu, suaramu.. besarnya takut yg kurasakan saat itu sama seperti kisah Yesus yang saat berdoa kpd Bapa di taman Getsemani. mungkin seperti itulah takut yg kurasakan saat itu...
tanggal 21 februari, jam 6 pagi. berkali kali aku mendapat sms dari mamaku. "nakku, kam pulang ke medan aja hari ini ya, bapak uda kritis." saat terima sms itu, aku langsung berbenah, dan sangat berharap aku bisa ketemu Bapak hari ini. Aku pasti ketemu Bapak!
kembali lagi mama sms, "jangan dulu dor, belum tau pasti gimana kabar Bapak" dan aku pun bilang, "iya mak, langsung kabari aja mak." tepat jam 8 pagi, bik tua telpon nyuruh pulang saja ke medan hari ini. aku langsung lari beli tiket,, tetapi apa yang bisa kulakukan, semua sudah menjadi kehendak Tuhan. belum sempat aku bertemu dengannya, dia sudah pergi jam 8.15 dan aku baru tau jam 10 pagi dari sepupuku saat perjalanan ke Damri dari dramaga.
aku hanya bisa berteriak sekeras kerasnyaa di dalam angkot ditemani teman-temanku... di dalam mulutku hanya keluar kata "aku sayang Bapakku, Aku sayang bapakku, aku yang Bapakku Tuhan, Aku sangat sayang diaa..."
yg ada di pikiranku hanya kenangan manis bersamanya, Bapakku. (menangis lagi...)
sepanjang perjalanan hanya ada air mata, biasanya setiap aku pulang ke rumah selalu di sambut dengan senyum yang indah dan tangan yang hangat dari bapak. tapi hari itu, hari selasa 21 Februari jam 11 malam sesampainya aku di rumah dan berdiri di depan rumah, melihat begitu banyak orang yang melihat ke arahku. aku berdiri ingin melangkah. tapi sangat berat untuk melangkah, pandanganku gelap pak, aku ingin mengejarmu dan memelukmu. tapi tubuhku jatuh ke lantai rumah, aku tidak mendengar apa2, yg aku dengar suara teriakan dan tangisan2..
setelah tersadar dari pingsan, aku mengejarmu dan menangis sekencang kencangnya. aku hancurrr,tidak ada lagi senyum yg menyambutku , yang ada hanya sosok Bapak yang hanya diam, tidak berkata apa2 padaku.
aku melihat lyly, Ary yang paling kecil, air mataku tidak berhenti keluarrr.....kenapa Bapak begitu cepat perginya?? dan bapak pun diantar ke tempat peristirahatannya hari rabu, tanggal 22 Februari 2012.Selamat jalan Pak. kami akan selalu mencintaimu dan mengingat pesan Bapak.
gambar di atas diambil oleh ku sendiri, terlihat mamaku (yang berwarna baju hitam sgt sedih karena ditinggal oleh bapakku)
yg sgt kusesalkan adalah aku tidak bersama bapak dan mamaku melewati masa masa sulit itu. aku tidak bersama bapakku melihat sakit yg dia rasakan, aku ingin ada di sampingnya saat dia merasa sakit, aku ingin berdoa di samping nya saat dia merintih, aku ingin membawanya berkeliling dalam kursi rodanya di Rmh sakit. aku ingin menyuapi bapak makan saat dia gak punya selera makan, aku pengen cium, aku pengen genggam tangan bapak dan berdoa buat dia, aku pengen peluk bapak...
aduhh, Tuhaaannn.... aku begitu menyayanginya. aku gak pernah tau pak rasanya di marahin sama Bapak, aku selalu merasa engkau lindungi walaupun bapak bilang kalo bapak gak bisa mengekspresikan rasa sayangnya. aku merasakan bapak sayang kami..
gak ada lagi yang membangunkan dan memasakkan kami makan tengah malam, gak ada lagi yg selalu menyelimuti kami.
cuman bapakku yg bisa buat hatiku tenang, kalo aku rindu bapak aku hanya bisa berdoa pak, padahal dulu kalo aku rindu bapak...aku menelponmu, nomor hp mu masih aku simpan sampai sekarang. karena yg ada di pikiranku adalah bapak hidup.
No comments:
Post a Comment