Wednesday, December 30, 2015

Core Leave yang Random Abiss

Judul yang sekarang gue tulis ini berbanding lurus dengan perasaan yang gue rasakan sekarang dan berbanding terbalik dengan apa yang uda direncanakan sebelumnya. "Kenapa sedih Mel?", maka gue menjawab, "gue cedih banget tau, core leave dari tgl 23 Desember 2015 sampe 4 Januari 2016, taaapiiiiiiiiii.....," Plaaaakkkk!! (bunyinya kaya gue nabrak kaca?).. kalo bisa berandai-andai maka saat itu gue lagi lari sambil senyum-senyum paling manis ke depan dan tangan melambai-lambai bak Miss Universe, sang ratu jagad selokan lagi keasikan lari sambil cengengesan dan ga sadar nabrak kaca transparan di depan, bunyinya Plakk, bukan Pliiikkk atauu plukkk apalagi ploookk. Intinya gue mau kasih tau kalo gue ga jadi jalan-jalan ke Bandung (lagi).

Busett,, trus lo bilang "elu ngapain aja dong Mel ngabisin liburan?", gue bilang,"stay di kamar!, gue ngabisin liburan gue sambil bertelur di kamar". Duhhh (sambil menghempaskan badan ke tempat tidur dan menatap langit-langit kamar), yasudahlah ya, gue harus tetap kuat dan ikhlas menjalani 2015 ini yang sebentar lagi akan habis *lebay*.

Tanggal 23 Desember adalah hari pertama gue libur

Gue bingung kemana?, ngapain gue hari ini? dan sama siapa gue pergi? soalnya pacar gue belum libur, kalo teman-teman yang lain juga belum pada libur, gue bingung sebingung bingungnya. Yauda deh, gue pergi sendiri aja ya, tapi kemana? BOGOR!, "hah? Bogor lagi?" kata si A dalam hati gue, dan si B yang sosoknya mirip dengan si A, bersebelahan dengan A menjawab: "Iya, gue taunya ke Bogor doang, tinggal naik kereta dari stasiun kereta cawang, kalo di Jakarta gue takut nyasar!!". Alhasil gue pun mengabaikan kata-kata si A yang terus berbicara menggoda hasrat dalam hati dan gue berjalan ke stasiun kereta Cawang dengan tujuan BOGOR. Sesampainya di Bogor, tanpa berpikir panjang, gue menuju satu tempat yang dulu sering gue kunjungi dan menghabiskan waktu seharian penuh. Menuju Botani Square Bogor dengan harapan semoga bisa ketemu teman-teman kuliah di IPB dulu atau ketemu adik kelas kampus yang bisa jadi teman ngobrol atau hang out dengan maksud supaya hari ini cepat berlalu dan gue bisa jelas ngapain di sini, tapi nyatanya gue ga ketemu siapa-siapa yang gue kenal. 

Boker engga ada yang berubah (red : Botani Square), masih tetap seperti biasa dengan hiruk pikuknya, yang berbeda hanyalah beberapa store yang lama yang berubah menjadi new brand store. Boker ini adalah salah satu tempat favorit yang dulu sering gue kunjungi ketika masih kuliah, tempat ber-galau bareng teman-teman, tempat ber-hangout, tempat nongkrong, huh.. pokoknya kalo diingat malah gue jadi pengen nangis mengingat memory bersama teman-teman gue dulu. Btw, Boker ini salah satu mall yang paling favorit se-kota Bogor karena Mall terbesar se-Bogor hanya disini, Boker!!. 

Oke, abaikan memori ini sekarang, kita lanjut ke cerita gue lagi yaaa, karna uda lapar banget, gue mampir terlebih dahulu ke food court favorit gue, apalagi kalo bukan masakan Manado penona yang uda jadi langganan gue dari 5 tahun yang lalu. Saat ketemu sekarang, gue pikir mereka ga akan kenal gue lagi, ternyata pelayan penona ini masi ingat gue dan bilang "kemana aja Mba? ga pernah kelihatan lagi?". Wah senangnya, ternyata gue masih diingat!!, gue kemudian memesan menu yang sama yang sering gue beli selama lima tahun ini, ga pernah satu kalipun gue coba menu yang lain, tetap CAKALANG RICA PLUS SAYUR BUNGA PEPAYA DAN SAMBAL DABU-DABUNYA. Akhirnya penyakit kangen gue sama masakan ini terobati juga. Sebenarnya banyak restoran Manado yang uda gue coba di Jakarta dari yang harganya murah sampai mahal, tapi tetap penona Boker ini masih jadi andalan gue. Pacar yang sering nemenin gue ke bermacam restoran Manado di Jakarta selalu mengajukan pertanyaan yang sama tiap kali kami ke restoran yang baru, "gimana? masi di boker yang enak?", maka gue pun mengangguk, "YUP!", setelah selesai makan dan kenyang, gue akhirnya masuk ke Gramedia Boker!. Gue sendiri sebenarnya engga ada planning tentang buku apa yang pengen gue beli, gue keliling kesana kemari dan tetiba keingat sama bukunya bang Raditya Dika yang dari dulu pengen gue beli dan baca tapi baru kesampaiaan sekarang, *telat banget ya gue?*, tiga buku kaya gambar dibawah ini yang gue beli plus buku Dilan Jilid II buat pacar gue.


Gue liat jam uda jam delapan malam, ga bagus kalo  anak gadis pulang malam-malam, jadi gue akhirnya mutusin buat pulang, balik ke Tebet. Diperjalanan pulang naik kereta, perut gue buat masalah besar, sebenarnya sih gue uda merasa ga enak di angkot saat perjalanan ke stasiun kereta Bogor tapi gue abaikan karna gue yakin masi sempat sampai di rumah, tapi ternyata perut gue ga bisa diajak kerjasama, gue uda ngucapin "tahan duluu..tahan duluu sampai Tebet yaaa"... taapiiiii, perasaan gue ga enak, nih perut uda pengen cepat-cepat ngeluarin kotoran, alhasil ga sampai stasiun kereta tebet, gue akhirnya berhenti di stasiun kereta Cilebut dan lari sekencangnya ke toilet wanita. Waaaahhhhh.. akhirnya legaaaa, gue jadi ga terintimidasi lagi sama perut ini, perasaan nyaman udah terasa setelah selesai dari toilet dan melanjutkan perjalanan lagi, di dalam kereta api ini akhirnya gue bisa tertidur nyenyak sampai di stasiun kereta Cawang.

Tanggal 26 Desember 2015

Pacar gue uda mulai libur jadi gue minta ditemenin ke Pasar Baru untuk beli catokan sekalian pengen tau banget Pasar baru itu kaya gimana dan apa aja di dalamnya. Pacar uda nyampe depan rumah dan gue dengan enaknya bilang, "ayuk kita ke Pasar Santa sebelum hujan", terus pacar bilang, "beneran pasar Santa?",  dan gue jawab: "iya emang kenapa?", tanpa merasa ada yang salah sedikit pun, "benar ya pasar santa, ayo naik!", katanya dengan semangat dan gue dengan ekspresi yakin bilang, "iya ayuk, buru".

Di tengah perjalanan, tepatnya di pancoran, gue tiba-tiba ngerasa ada yang aneh, dalam hati gue ngomong sendiri :"kok arahnya kesini ya, bukannya arahnya kesana?", kemudian gue dengan ekspresi bego ngomong langsung ke pacar, "yang, kok kita kesini? bukannya jalannya ke arah sana?," pacar gue membalas, "lah, kan kamu bilang mau ke pasar santa?!!", Gue ngulang kata 'pasar.. santa..?' dengan suara pelan sambil mikir selama beberapa detik, mungkin karna ada yang nepuk jidat gue atau gue yang kena alzeimer sesaat atau apa? karna akhirnya gue seperti tersadar dari koma yang berkepanjangan, gue hanya bisa bilang, "hahahah... maaf-maaf yangg, aduhh, aku mikir apa, ngomongnya apa, duh, di otakku tuh adanya pasar baru tapi kenapa aku bilang pasar santa ya?" kataku sambil ketawa ngakak menertawai diri sendiri. Untung dia sabar, untung dia baik, untuk dia ga sombong, dan untung dia rajin menabung, *lah, apa hubungannya*  dan akhirnya kami berbalik arah dan berjalan ke Pasar Baru, sekali lagi Pasar Baru!!!!.

Pasar Baru itu termasuk pasar yang unik kalo menurut gue. Di dalamnya banyak terdapat tempat atau toko yang menjual alat-alat dan bahan-bahan yeng berhubungan dengan kecantikan atau make up. Toko yang satu dengan toko yang lain bersaing dalam memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik. Kalo kata wikipedia, pasar baru itu adalah kawasan perdagangan yang berpusat di Jalan Pasar Baru, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pusat perbelanjaan ini didirikan pada tahun 1820, dan merupakan pusat perbelanjaan tertua di Jakarta (source : Pasar Baru). Di pasar baru banyak terlihat berbagai macam aneka barang yang dijual, dari pakaian, elektronik, kosmetik dan masih banyak lagi, tapi tetap yah, buat kalian yang pengen punya bisnis salon kecantikan, tempat ini recommended banget. Tempatnya luas, crowded, barang-barang yang dijual sangat murah tapi harus pintar tawar menawar, kalo lu ga pintar tawar menawar, gue saranin bawa teman yang jago nawar, kalo engga, berabe, kantong lu bisa dikuras abis.
tampilan dari depan (source : here)
keramaian di dalam (source : here)
PASAR BARU (source : here)


Setelah berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain, dan melewati proses tawar menawar yang panjang, akhirnya gue ketemu sama satu catokan yang kualitas nya dijamin oke (kata mba-mabanya sih, gue iya aja). Merek VNG, buatan Cina dengan harga tiga ratus lima puluh ribu rupiah, gue agak ragu juga sama kualitasnya bukan karna harganya tapi karna made in China nya, tak apelah ya dicoba dulu, ga ada salah dengan mencoba, right?


Kalo ada yang bilang, JALAN-JALAN ITU MEMBUATMU LAPAR, iya benar, iya sekali!!, walaupun jalan-jalan kami kali ini hanya dari satu toko ke toko yang lain untuk mencari harga termurah dan kualitas pas, maka bersiaplah karena lapar akan membayangimu. Mata kami sekarang diberikan amanat mencari tempat makan atau kaki lima yang enak dan sedap kelihatannya, and then.. Nah,. pilihan pun jatuh pada seorang ibu yang lagi rame dikelilingin sama ibu-ibu yang lain. Penyakit curious mental gue pun kambuh, penasaran rasa sate nya ini seperti apa sih, kok rame banget?. Kita berdua akhirnya duduk manis di depan ibu ini, sayang banget gue ga tanya nama satenya itu apa (karna gue taunya cuman enak aja) dan ga ada kepikiran sama sekali buat memfoto tempatnya atau ibunya, yang ada di otak gue saat itu "AYO MAKAN, INI ENAK!!!".

Ya memang enak, gue makan terus tanpa mikir sana sini, begitu juga dengan pacar gue yang ikutan terlena dengan kunyahan sate di dalam mulut nya, gue makan 4 sate ampela dan 2 nasi, pacar gue 2 sate ampela, 2 nasi dan 1 sate usus dan kepala ayam. Setelah kenyang, pacar gue akhirnya tanya, "jumlah totalnya berapa bu?", gue kaget plus syok saat ibu nya bilang, "satu tusuk sate ample 8 ribu kali sekian, nasi satuannya empat ribu kali sekian jadi plus sekian, plus sekian,"... dan reaksi gue saat itu adalah WHAT!!!!... bisa dibayangkan kedua bola mata gue saat itu lompat keluar, dan mulut gue menganga lebar, lalat-lalat pun mulai berdatangan, berlomba ke arah mulut gue *lebay*, intinya gue SYOK!!, karna kalo ditotalkan, total harganya uda sama dengan harga makan di restoran Manado, padahal saat itu kita pikir makan disini akan murah karna tempatnya di emperan kaki lima dan menunya pun hanya sate biasa yang ga jauh berbeda dengan jenis sate di tempat bubur ayam pada umumnya, dimana kisaran harganya hanya dua ribu-tiga ribu/sate. Yasudahlahh, yang penting makanan itu semua uda sampe di perut, dan semoga semuanya menjadi gizi yang baik ke tubuh kami dan bukan menjadi ta_kkk. 

Tanggal 27 Desember 2015

Hari minggu ini, gue uda hopeless sehopeless hopelessnya baca berita macet cet..cet,.cet!!, ga cuman itu yang buat gue akhirnya mengurungkan niat jalan-jalan ke luar kota, teman-teman gue yang tadinya uda berangkat bareng ke weddingnya teman kami di Bandung, terjebak macet dari pagi sampai sore di jalan, dan mereka pun akhirnya ga sampe di acara resepsi tersebut, mereka putar balik pulang ke Jakarta, alhasil semua akhirnya minta maaf karna ga jadi datang ke resepsinya. Padahal semua uda prepare dari pagi untuk resepsi ini. Melihat kejadian ini, gue langsung mengurungkan niat jalan-jalan ke luar kota, diperparah lagi setelah gue mendengar berita di TV kalo Dirjen Perhubungan Darat, Pak Djoko Sasono mengundurkan diri karna merasa bersalah dan merasa tidak bisa mengatasi kemacetan. Gue ga mau maksain diri berangkat, daripada nanti dijalan malah jadi bete karna kejebak macet berjam-jam karna macet itu sangat berdampak buruk pada mood, betul, betul, betul?. BETUL!!

Akhirnya core leave ini pun diisi dengan acara yang tidak jelas, melintasi Jakarta yang sepi sejenak, melintasi satu mall ke mall yang lain, membuat kamar jadi "terasa" bersih, nonton film yang uda buat mata gue jadi letih banget, nulis yang ga jelas dan baca buku bang Raditya Dika yang gue beli kemaren. Senangnya gue pun bertambah setelah dapat mention twitter dari bang Dika langsung saat gue upload foto dengan caption kaya gambar yang dibawah. Ketiga buku ini gue babat habis sampe gundul tanpa noda dalam dua hari!!. Kalo dipikir-pikir, seandainya gue ditanya, apakah gue menikmati liburan ini? maka gue pun menjawab: sebenarnya gue menikmati liburan ini, karena secara ga sadar gue uda ngelewatin beberapa hari, positifnya banyak banget, gue punya lebih banyak waktu untuk pacaran, bisa bersih-bersih kamar, bisa update blog lagi dan yang pasti bisa tau banyak tetang tempat-tempat di Jakarta karena gue di ajak keliling Jakarta sama pacar".  Liburan ini menyenangkan? Tidak, Liburan ini berkesan? Yup!, Sekian, sampai ketemu di tahun 2016 ya. 


No comments:

Post a Comment